Yayasan Bulir Padi Kurangi Pengangguran Melalui Program Kewirausahaan

By indra 26 Okt 2024, 20:15:42 WIB Bisnis
Yayasan Bulir Padi Kurangi Pengangguran Melalui Program Kewirausahaan

Jakarta, harianjatim.net –  Yayasan Bulir Padi  (YBP) meluncurkan  “Program Kewirausahaan YBP”  untuk mendukung 60 anak bina dan alumni  YBP  berusia 16 hingga 33 tahun melalui pelatihan dalam memulai, mengelola, dan mengembangkan usaha. Program ini ditujukan bagi mereka yang tinggal di komunitas marjinal di Jakarta, termasuk Palmerah, Bidara Cina, dan Marunda. Dalam menjalankan program ini,  YBP  bertemu dengan  JP Morgan Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya,  serta  Yammy Babeh  

Tingkat kemiskinan di Indonesia, terutama di DKI Jakarta, menjadi perhatian serius.  Badan Pusat Statistik  (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia mencapai 5,32% hingga Februari 2024. Jakarta sendiri mencatat 6,03%, menempatkannya di peringkat ke-4 untuk TPT tertinggi di Indonesia. Dengan hampir seperempat penduduk Indonesia berusia antara 16 hingga 30 tahun, dan lebih dari separuhnya tinggal di Pulau Jawa, tingginya angka kemiskinan ini mendorong masyarakat untuk mencari alternatif melalui usaha sendiri. Hal ini menjadi latar belakang YBP mengembangkan  Program Kewirausahaan  ini.

 

Baca Lainnya :

Ketua Yayasan Bulir Padi, Tia Sutresna , menyatakan, “Sejak dimulainya  Program Kewirausahaan  pada tahun 2021,  YBP  terus berkomitmen untuk mendukung aspirasi wirausaha anak bina dan alumni kami. Tahun ini, kami berkolaborasi dengan  JP Morgan Indonesia  untuk menyelenggarakan Masterclass Entrepreneurship Program  selama satu tahun ke depan dan berkolaborasi dengan  Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Fakultas Atma Jaya  dalam pelatihan serta mentoring peserta program pada bulan Oktober-November. Kami juga bekerja sama dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berpengalaman,  Yammy Babeh , dalam  Program Mentorship Kewirausahaan YBP .”  

 

Seiring dengan tingginya angka kemiskinan, banyak individu berusaha membuka Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai alternatif . Organisasi Buruh Internasional  melaporkan bahwa lebih dari 60% pekerja berada di sektor informal, dan 4 dari 5 usaha beroperasi di ekonomi informal. Selain itu,  World Economic Forum  mencatat bahwa usaha kecil dan menengah menyumbang 97% dari seluruh pekerjaan di negara berkembang. Namun, pelaku UMKM sering menghadapi berbagai tantangan, termasuk keterbatasan pengetahuan dan sumber daya.

 

“UMKM sering kali memiliki sumber daya manusia (SDM) yang terbatas, sehingga memerlukan bimbingan dan inovasi untuk bersaing dan mempertahankan usaha.  Program Kewirausahaan  YBP  hadir untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan. Diperkirakan, program ini dapat membantu mengatasi masalah ekonomi di komunitas marjinal dengan melibatkan masyarakat langsung sebagai pelaku bisnis dan membekali mereka dengan strategi yang tepat untuk mengembangkan usaha mereka,” jelas  Tia .

 

Peserta  Program Kewirausahaan  YBP  akan mempelajari berbagai aspek kewirausahaan, termasuk  Design Thinking  (kerangka untuk melakukan kewirausahaan skala kecil),  Business Model Canvas , serta cara membuat proposal usaha. Materi yang diajarkan mencakup  Profil Bisnis, Rencana Pemasaran, Rencana Operasi,  dan  Rencana Manajemen dan Keuangan .

 

Di akhir pelatihan, peserta akan mengikuti  Kompetisi Business Plan YBP . Tiga proposal terbaik akan menerima dana untuk usaha mereka serta  mentorship online  dengan Yammy Babeh selama tiga bulan.  Program Pendampingan Kewirausahaan YBP  bertujuan memberikan bimbingan langsung dari wirausahawan yang berpengalaman kepada anak bina dan alumni YBP. Dengan demikian, mereka akan lebih siap untuk memulai usaha sendiri dan program ini juga mendorong kreativitas serta inovasi dalam merancang usaha.

 

Laporan  Impact Assessment  Program Kewirausahaan YBP 2021-2023  menunjukkan hasil yang positif: 61,5% peserta berhasil membangun dan mengembangkan usaha dalam tiga bulan setelah mengikuti program. Selain itu, 94,8% merasa program ini menambah wawasan mereka tentang wirausaha dan UMKM; 74,4% merasa termotivasi untuk berwirausaha; dan 90,7% memahami cara memulai atau mengembangkan usaha. Yayasan Bulir Padi  berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia melalui program-program yang memberdayakan generasi muda dan komunitas marjinal .(ino)

 




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment